9 April 2011

My . . . . .

Kematian, ngga cuma satu dua kali gue berfikir tentang kematian. Pada kondisi apa gue nanti mati. Siapa yang akan ada di samping gue saat itu. Apakah karena penyakit atau kecelakaan atau mungkin bunuh diri... gue selalu bertanya-tanya soal itu.
Oke, honestly, ga sekali dua kali pula gue berfikir untuk mengakhiri hidup gue ini dengan mudahnya -- dengan "cara" gue sendiri. Kalau yang satu ini mohon di maklumi, mengingat gue masih sangat labil. Tiap kali gue mikirin tentang "itu", tiap itu pula gue menangis, ga kuat nahan air mata, mikirin orang-orang yang gue sayang, gimana nanti mereka kalau gue ngga ada. Dan yang paling ngeberatin mungkin nyokap gue. Gue tau, keadaan gue di dunia ini belum banyak bikin beliau bangga -- mungkin tepatnya belum sama sekali bikin beliau bangga bahwa dia memiliki gue -- tapi, gue tau (banget, dan dengan pasti) doi bakal sedih banget kalau gue ngga ada lagi di dunia ini...
Tapi entah kenapa, belakangan ini gue ngga pernah mikirin tentang "mati dengan cara gue sendiri", mungkin karena gue tau konsekuensi dan dampaknya bagi orang-orang di sekeliling gue, terutama yang bener-bener sayang sama gue. Cuma, entah kenapa, akhir-akhir ini gue malah mikir tentang kematian gue dengan cara lain -- takdir.
Well, kapanpun dan di mana pun -- bahkan dengan cara apapun -- gue meninggalkan dunia ini, gue yakin dengan pasti itu adalah jalan yg udah di tentuin oleh-Nya. Dan gue yakin itu yang terbaik buat gue, dan semua orang-orang di sekitar gue yang sayang sama gue. :)

0 komentar:

 
Nesarita Budiyenny © More about me at Facebook or Twitter